Rangkuman twitteran soal Miki Suzuki, juara barista Jepang, dan finalis World Barista Championship 2011

Diantara beberapa finalis World Barista Championship 2011 di Bogota beberapa hari yang lalu, juara barista dari Jepang memikat saya  dengan kreasi minuman signature-nya.
Berikut sekelumit celotehan yang saya sempat keluarkan di twitter kemarin malam;
  • Masih terkesima dgn Miki Suzuki, barista Jepang yg ikutan kompetisi barista dunia bbrp hari lalu. Signature drink-nya buat saya menakjubkan
  • Dia mengolah karakter acidity sebuah kopi menjadi sebuah komposisi yang menarik. Perlakuan seperti whisky membuat acidity jadi lebih menarik
  • Penambahan es dan air mineral, mengagetkan espresso dengan dituang diatas es, dan pengadukkan ala whisky semua usaha menggaris bawahi acidity
  • Setelah juri diajak menikmati beberapa karakter acidity yg terkandung didalamnya, dia menambahkan madu
  • Penambahan madu tersebut selain memberi sedikit rasa manis,  juga untuk menambah karakter acidity yang dia eksplorasi
  • Kenapa saya terkesima? Karena dia mengeksplorasi sebuah komponen rasa kopi dengan seksama, dan tahu bagaimana mengeluarkan rasa yg dia mau
  • Satu hal menarik lainnya bagi saya adalah, sementara Miki Suzuki mengeksplorasi acidity/asem, kebiasaan peminum kopi kita menghindari karakter tersebut secara mati2an
  • Arabika diberi stigma negatif karena karakter asemnya. Bikin sakit perut katanya. Padahal makan rujak cuka sehat2 aja
  • Arabika tanpa asem, itu seperti champagne/wine tanpa acidity. Just a glorified jus anggur 😀 colek @yohanhandoyo
  • Emang gak semua asemnya positif. Asem dari buah yang dipetik belum matang pasti bikin perut melilit Ngemil 1 kg mangga muda anyone?
  • Walau masih suka terjadi di arabika, saya lebih sering menemukannya di robusta. Karakter kecut (bukan asam) yang dijamin menggetarkan perut
  • Hal lain yang membuat saya terpesona dengan Miki Suzuki adalah kesederhanaan perangkat presentasinya. Gak bawa alat segambreng, tapi mengena
  • Gelas yang ditaruh di coolbox agar dingin, air mineral, es, dan madu. + kartu yg membantunya mendeskripsikan rasa ke juri.
  • Kartu dibutuhkan karena bhs inggrisnya minim. Presentasi dia adalah hasil hapalan luar kepala, yang dia ulang dengan sempurna. colek @doddy_samsura
  • Dengan alat yang gak banyak, dia bisa menghasilkan sebuah karakter rasa yang mengena. Heboh dan kompleks belum tentu menghasilkan sesuatu yang maksimal
  • Namun jujur untuk menghasilkan sesuatu yang sederhana (dalam hal apapun) seringkali lebih susah daripada yang heboh dan rame
  • Untuk melakukan apa yg dilakukan Miki Suzuki, kita harus benar2 mengenal kopi yang dipergunakan, dan memecah karakter mana yg bisa diekslorasi
  • Sesuatu yang semestinya #barista kita bisa lakukan, apalagi negara kita adalah salah satu penghasil kopi terbaik yang ada
  • Tinggal pertanyaannya mau atau nggak? Atau masih terlalu asik bermain-main dengan kehebohan. Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak?

4 thoughts on “Rangkuman twitteran soal Miki Suzuki, juara barista Jepang, dan finalis World Barista Championship 2011

  1. orang kita masih banyak gaya n klo ga heboh ga mantapp padahal sederhana belum tentu ga bagus

    1. stujuuuu…
      tapi emang bikin sesuatu yang sederhana itu jauh lebih susah daripada bikin sesuatu yg heboh, karenan untuk membuat sesuatu yg tampak sederhana butuh dasar yang kuat

  2. Mungkin kurangnya informasi or pendidikan buat jd seorang barista. Dan deskripsi enaknya kopi cuma sebatas kopi saset di masyarakat. Jd kyk kita dibuat stag disuatu keadaan. Bahwa kopi itu rasanya ya cuma itu.

Leave a comment