Godaan alat seduh manual

Diantara metoda seduh, yang paling pusing tapi nyebelin adalah seduh manual. Kenapa menyenangkan? Karena biaya investasi kecil, banyak tantangan, dan banyak detail yang bisa kita keluarkan. Kenapa menyebalkan? Karena mengejar konsistenitas itu susahnya setengah mati, dan mainannya makin lama makin banyak.

Ketika awal mencoba menyeduh dengan teknik seduh manual, pilihan yang ada hanya tubruk, frenchpress, syphon, V60, atau flat bottom. Tubruk dan frenchpress relatif jarang diperbincangkan, sementara syphon belum banyak yang terlalu mengulik. Diskusi yang banyak muncul masihlah berkisar di V60 dan flat bottom, dari pemilihan filter, harus dibilas atau tidaknya filter, dan kecepatan tuang. Kemanapun kita pergidan bertemu dengan penggiat seduh manual, maka pembahasan tidak akan jauh-jauh dari itu

Hal yang menarik dari seduh manual adalah seiring berjalannya waktu, tidak hanya teknik yang berkembang, namun juga jenis alat yang tersedia. Diawal saya masih berniat mengumpulkan, menyisihkan uang belanja untuk membeli dan mencoba. Namun seiringnya berjalan waktu hasrat membeli terpaksa dikekang karena kalah prioritas, serta mulai terbatasnya area simpan.

Hingga kini ada 10 jenis lebih alat seduh manual yang dimiliki, sebagian digunakan sekali-kali, sementara sebagian lainnya hanya tersimpan rapih dalam kardusnya, berkutat dengan debu, bukan bubuk kopi yang semestinya menjadi temannya. Hanya 3 alat yang banyak saya pergunakan, yaitu;

Hario V60 saya pergunakan kala ingin menyeruput kopi yang memiliki karakter buah yang segar,

Kalita Wave saya gunakan untuk yang memiliki karakter berat dan manis,

Aeropress dan grinder Hario Slim tetap menjadi andalan saya kala berpergian.

Dari yang gatelan ingin mencoba semua alat, akhirnya saya memfokuskan menggunakan alat berdasarkan alat apa yang ingin saya dapatkan. Masih banyak teknik seduh yang harus dicoba, dan banyak ide yang dipikirkan, terutama setelah bertemu dengan anak-anak Manual Brew Comunity Bandung.

“Dengan mengurangi belanja alat, saya bisa beli kopi yang lebih nikmat”

Kata-kata diatas sering saya rapal kala mulai ngiler melihat alat baru. Bila belum cukup manjur, saya memandangi boks-boks alat seduh manual yang telah lama menggeletak lama tidak dimainkan.

Alhamdulillah sejauh ini belum membeli mainan seduh manual baru….. sejauh ini…..

2 thoughts on “Godaan alat seduh manual

Leave a comment